KARIKATUR
MEMANG LUCU DAN MENGGELITIK,
TAPI
TIDAK BOLEH MENGHINA
Drs.Masatif
Ali Zainal
Sekitar 7 tahun yang lalu,
karikatur di sebuah media cetak luar negeri bikin heboh ! Seperti di beritakan waktu itu, sebuah koran Australia
“The Weekend Australian” terbitan 1 / 4 / 2006
memuat karikatur yang “tidak
lucu”.
Karikatur itu sangat menghina bangsa kita. Masa, Presiden digambarkan sedang
“indehoy” menunggangi sosok saudara kita dari Papua. Keterlaluan, jelek, selera
rendah, menghina, itulah kata-kakta sumpah serapah mengomentari karikatur itu.
Si Kartunis memang
sudah minta ma’af. Tapi rasanya sakit hati dihina atau dilecehkan masih saja membekas.
Katanya pemuatan karikaturnya itu untuk
membalas pemuatan karikatur di koran kita “Rakyat
Merdeka” terbitan beberapa hari sebelumnya (27 /3). Disitu digambarkan sosok PM
John Howard digambarkan sedang (maaf) berhubungan intim dengan sosok Menlu
Alexander Downer. Dua-duanya digambarkan sebagai sosok hewan liar. Ada tulisan
(teks) yang mengesankan ucapan Howard :
“I want Papua ! Alex ! Coba you mainkan !” sambil melihat papan yang ada
tulisan “Papua”.
Terus terang saya hanya melihat
sekilas karikatur itu dari pemberitan di televisi dan membacanya di koran beberapa waktu
kemudian. Menurut penulis, kedua karikatur itu sama
jeleknya, sama joroknya ! Apalagi sangat kental nuansa penghinaan atau
pelecehan didalamnya. Berlindung dibalik kebebasan pers sekalipun, pemuatan
karikatur seperti itu tetap terlarang. Apalagi bagi koran kita, yang seharusnya mempertimbangkan lebih dulu baik buruk
“content” (isi) surat-kabarnya sebelum diterbitkan;
Padahal, kebanyakan karikatur
yang dimuat pada media cetak umumnya
mempunyai tujuan yang positif. Sebagai salah satu muatan surat kabar, sering ia mengeritik atau
menyindir halus apa yang sedang terjadi di masyarakat. Tapi yakinlah, suka atau
tidak, karikatur ingin menyadarkan kita bahwa ada “masalah” ditengah
masyarakat, yang minta dicarikan penyelesaiannya.
Dalam
tulisan ini saya ingin ikut menimbrung membicarakan tentang karikartur. Bukan
dari segi politik yang kadang bisa membuat karikatur menjadi heboh., bukan pula
dari segi karikatur sebagai karya seni, Saya cuma memperbincangkan sekedarnya “mahkluk”
macam apa karikatur itu dan peranannya sebagai muatan media cetak. Itu saja. Sementara itu kita tidak dapat menyembunyikan
keheranan mengapa pengaruh karikatur seringkali begitu kuat, begitu menggugah
dibandingkan isi surat
kabar yang lain.
Banyak permasalahan
yang diberitakan, atau opini yang diungkapkan dalam wujud “huruf tulisan “ setiap harinya, tapi efeknya
mungkin biasa-biasa saja. Tapi bila issu yang berkembang, diinterpretasikan
dalam wujud karikatur, apalagi yang tendensius, hebohnya bukan alang kepalang. Contohnya,
ya, karikatur yang menghina nabi Muhammad oleh media cetak asing beberapa waktu
yang lalu, yang mendapat protes dan kecaman dari dunia Islam.
Apa karikatur itu ?
Karikatur
merupakan salah satu bentuk kartun (cartoon ) atau komik yang digambar atau
dilukis secara lucu, menarik. menggelitik, dan penuh rasa humor Jadi, karikatur
adalah kartun. Cuma bedanya:kartun semata mata menonjolkan humor, sesuatu yang
lucu atau kocak dan kadang sedikit konyol. Sedangkan Karikatur merupakan
kartun sindiran, gambar lucu yang mengisyaratkan opini (pendapat) surat kabar yang
bersangkutan mengenai suatu permasalahan. Ia dibuat atau digambar
sedemikian rupa untuk menginterpretasikan suatu peristiwa secara padat dalam
bentuk gambar yang penuh humor.
Untuk
mendapatkan efek lucu dan menarik, biasanya ciri khas suatu tokoh atau objeknya
sangat ditonjolkan, bahkan agak dilebih lebihkan. Tokoh yang hidung mancung, di
karikatur lebih mancung dari aslinya. Yang gemuk di buat lebih “subur” lagi, Tokoh
yang kesehariannya selalu memakai kaca mata, kaca matanya dibuat lebih besar sehingga
tampak dominan sebagai ciri khas tokoh tersebut. Sebagai kartun humor, sering
kali bagian kepala tokoh lebih besar dari bagian tubuh atau kaki. Supaya lucu
dan perhatian yang melihat lebih focus. Dengan tampilan anatomi seperti itu akan
mudah menggambarkan adegan atau cerita dalam karikatur.
Suatu
karikatur tunggal diharapkan dapat bercerita selengkap mungkin, yang kalau dituliskan
dalam bentuk kolom dengan memakai “huruf-huruf “ mungkin perlu beberapa halaman.
Tapi dengan karikatur, semua gagasan panjang lebar, dapat dipadatkan dalam satu
gambar saja. Itulah kelebihan karikatur, membenarkan ungkapan ”satu gambar bisa
berbicara seribu kata“. Makanya digunakan simbol-simbol yang dikenal dan
menarik. Contohnya topi koboy (cowboy) untuk menggambarkan Amerika, hewan kangguru
menunjukan Negara Australia .
Koran asing mungkin membuat karikatur tentang Indonesia dengan gambar symbol
sosok tokoh memakai kopiah. Karikatur biasanya berimajinasi menggunakan symbol-simbol
yang sesuai dengan karakter. profesi atau aktifitas yang khas dari objek
yang dikarikaturkan.
Dalam
karikatur, sosok tokoh dapat digambarkan atau dilukis dalam bentuk macam-macam,
asal sesuai, benar dan tidak menghina atau melecehkan. Maka itu jangan heran ada
tikus yang bertuliskan “koruptor” atau gambar pejabat menunggang keong (siput)
tidak berdaya di kejar dan mau dipatuk seekor burung raksasa yang bernama “flu
burung”. Kadang terlihat seorang tokoh atau perusahaan besar digambarkan
sebagai raksasa, bahkan ada yang menjadi hantu atau siluman!! Pemilihan symbol-simbol seperti itu
boleh-boleh saja, untuk mendapatkan efek-efek lucu dan menarik. Tapi yang
terpenting, sebenarnya supaya pembaca atau yang melihat karikatur dapat lebih
mudah memahami esensi yang terkandung didalamnya. Ya,nama saja
karikatur, kartun lucu.
Gambar opini
Dalam
surat kabar (Koran),
karikatur termasuk kelompok opini. Koran biasa memuatnya disatu halaman bersama
Tajuk Rencana (Editorial), karangan artikel
/tulisan kolom, surat pembaca dan “pojok”. Malahan Dr. Floyd G Arpan menyebut
karikatur tidak ubahnya sebagai Tajuk Rencana Bergambar (visual
editorial). Dengan gambar yang lucu dan menggelitik, karikatur mencoba mengajak
masyarakat memahami dan mendalami suatu kejadian dengan memberikan latar
belakang, memberikan interpretasi, menunjukkan kecenderungan yang bakal
terjadi.
Karikatur
dalam penggambarannya bersifat subjektif, maka tak dapat di hindari
berbagai pendapat, keinginan, harapan dari masyarakat tertuang juga dalam
karikatur.
Mau buktinya lihatlah karikatur yang dimuat “Berita
Pagi” secara rutin terbitan hari minggu, menginterpretasikan topik permasahan
yang berkembang di masyarakat. Karikaturnya bagus menggelitik. Tampak menyindir
atau mengkritik, tapi halus dan sopan. Cobalah lihat karikatur terbitan Minggu
2 April. Kita mungkin tersenyum geli. Ada
binatang kangguru besar yang kantung perutnya berisi penuh. tapi bukan
berisi anak-anak kangguru sungguhan, tapi ternyata sosok manusia berambut
keriting tertawa tawa nyengir. Satu orang di antaranya melambaikan
kertas bertuliskan ”Visa 42 warga Papua”. Dari symbol yang digunakan, kita
segera dapat mengetahui maksud karikatur itu dengan gamblang. Tapi coba lihat
lagi, ternyata si kangguru masih menyembunyikan sesuatu dibelakang pantatnya. Kertas
bertuliskan ‘Skenario” !! Waw…mungkin ujar pembaca, jadi ada yang
mendalangi pelarian 42 warga Papua ini, ya ?
Begitulah
karikatur mengetengahkan suatu permasalahan yang sedang terjadi dengan lucu, menarik
dan halus. Melihat sosok kangguru, siapapun segera tahu bahwa yang membuat skenario
itu ……ya pastilah Negara yang banyak kangguru dinegerinya itulah. Saya yakin
orang bule Australia
yang melihat karikatur ini tidak akan marah, paling-paling mereka akan
senyum-senyum kecut karena disindir.
Cermin Wajah Kita
Melihat karikatur Ibaratnya kita melihat ke cermin. Akan terlihat “borok” atau “bopeng’ diwajah kita. Melihat karikatur seolah melihat “potret” masyarakat dengan
segala permasalahan yang kompleks. Dalam
kelucuannya ia berusaha menginfomrasikan adanya suatu masalah besar di dalam
masyarakat.
Contoh yang bagus lainya lihatlah karikatur sindirian sebuah
yang menggambarkan seorang
Pria Asing berhidung mancung menyedot air kelapa muda
(yang ada tulsian “Sumber Daya Alam” dan gambar kepulauan Nusantara) tanggal 12 Maret Digambarkan sosok pria yang
memakai kemeja
bergambar bendera salah satu Negara asing itu,
terus juga menyedot (karena
di karikatur itu dia memakai sedotan!!) air kelapa muda. Ia Cuek saja, walaupun di depan hidungnya,
bahkan tepat diatas buah yang dinikmatinya itu, berdiri sosok anak kecil
berpakaian compang – camping, perut buncit, ngiler minta diberi bagian
seteguk saja. Tapi terlihat dalam
karikatur itu, si Pria
Asing tak mau membagi barang
setetespun ! Serakah !!
Pembaca yang
mengamati karikatur itu pastilah terenyuh hatinya. Kita segera menyadari begitulah keadaan
masyarakat, khususnya saudara kita di Papua sana .
Walaupun buminya kaya raya dengan aneka barang tambang, tapi kebanyakan
masyarakatnya miskin, karena “disedot” oleh perusahaan asing. Karikatur menggugah kita, mengajak semua
pihak terkait menyadari permasalahannya, ikut memikirkan, dan bila mungkin ikut
mencarikan jalan keluarnya.
Karikatur dapat menyampaikan perasaan, saran dan kritik
dengan enak dan tidak menyakitkan. Kalau tulisan yang menyentil tak jarang membuat orang yang dikritik merah
kupingnya. Justru karikatur lebih halus seolah-olah
bercanda saja. Ibarat obat, karikatur
walaupun terasa pahit dapat menjadi obat mujarab meyembuhkan permasalahan kemasyarakatan.
Ya, itulah sedikit cerita tentang karikatur dan peranan
yang dimainkannya. Ciri khasnya lucu dan
menggelitik. Bagi media cetak, rasanya
ada sesuatu yang kurang, bila tidak memuat karikatur. Koran yang tidak ada
karikatur, ibaratnya makanan tanpa garam, hambar dan kurang sedap. Syukur-syukur rutin hadir menemui pembaca
tiap seminggu sekali,
dengan format besar sangatlah
bagus.
Kata Daniel Dhakidhae ;
karikatur memang seolah-olah mempermainkan sesuatu yang sebenarnya
sungguh-sungguh. Tapi sebenarnya pula ia
bersungguh-sungguh dalam mempermainkan sesuatu (permasalahan). Artinya karikatur mungkin saja mengeritik dan
atau menyindir dengan penuh canda dan olok-olok, tetapi selalu tetap berpijak
pada kebenaran, tanggung jawab dan akal sehat
Maka itu, karikatur jelek, kasar, porno dan menghina atau
melecehkan, seperti karikatur yang
dibuat oleh koran asing
yang yang menghina bangsa kita tadi, sangat-sangat diharamkan.!
****
Obat Aborsi Asli Semarang
BalasHapusObat Aborsi Asli Medan
Obat Aborsi Asli Jakarta
Obat Aborsi Asli Palembang
Obat Aborsi Asli
Obat Aborsi
Jual Obat Aborsi Asli
Jual Obat Aborsi
Obat Telat Bulan Semarang
Obat Telat Bulan
Jual Obat Telat Bulan
Obat Penggugur Kandungan Semarang
Jual Penggugur Kandungan
Obat Penggugur Kandungan
Obat Aborsi Di Papua
Agen Obat Aborsi Di Papua
Jual Obat Aborsi Di Papua
Obat Aborsi Di Papua
Jual Obat Aborsi Di Papua
Agen Obat Aborsi Di Papua